Ely Oktami
Senin, 12 Maret 2012
Sabtu, 07 Januari 2012
REFLEKSI DIRI
Kelompok 11
EKOSISTEM AQUATIK
Hutan Pantai
Hutan pantai ialah Hutan yang menyebar di sepanjang pantai yang tidak tergenang oleh pasang surut air laut dengan luas + 3,3 juta hektar.
Ciri Umum Hutan Pantai
• Tidak terpengaruh iklim
• Tanah kering (tanah pasir, berbatu karang, lempung)
• Tanah rendah pantai
• Pohon kadang-kadang ditumbuhi epyphit; dan
• Dapat dijumpai terutama di pantai selatan P. Jawa, pantai barat daya Sumatera dan pantai Sulawesi.
Rawa
Rawa adalah lahan genangan airsecara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis.
Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar memiliki ciri ciri antara lain
• variasi suhu tidak menyolok
• penetrasi cahaya kurang dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar misalnya
• protozoa
• Spans
• cacing, dll
Ekosistem Tawar di Bagi 2 Golongan
1. Ekostem air lentik
2. Ekostem air Lotik
Ekosistem Air Laut
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl`(55%), namun kadar garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang rendah (di laut beriklim dingin).
• Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Ø Pantai Karang
Ø Pantai Berpasir
Ø Pantai Berlumpur
Ø Eustuaria
Ø Terumbu Karang
Ekosistem Laut Pelagis
Laut merupakan dunia yang misterius hingga abad ke-18 Masehi. Menurut berbagai mitos dan cerita rakyat yang terkait dengan laut, laut adalah penguasa peradaban lama. Bangsa Roma meyakini bahwa lidah ombak merupakan kuda-kuda putih yang menarik kereta dewa Napiton.
Ekosistem Laut Dalam
Laut dalam merupakan daerah yang tidak pernah diungkapkan dan dijelajahi. Orang banyak mengeksplorasi ke luar angkasa dari pada ke bawah laut.
“mari kita jaga lingkungan sekitar (AIR) jangan sampai tercemar karena air adalah ibarat nafas untuk dunia ini dan sebagai sumber kehidupan untuk makhluk hidup sekitar”
Kelompok 12
SUKSESI
Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula.
Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan dua macam suksesi :
a. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru.
b. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya.
Komponen dalam proses suksesi
• Terbukanya lahan, bersih dari vegetasi
• Tersebarnya biji
• Proses perkecambahan, pertumbuhan dan reproduksi
• Adanya pergantian spesies
• Perubahan habitat karena aktivitas spesies
• Komunitas stabil
Tipe suksesi
Hidrosere merupakan tipe suksesi yang berkembang di daerah (habitat) perairan.
Halosere merupakan suksesi yang dimulai pada tanah bergaram atau air asin.
Xerosere merupakan suksesi vegetasi yang berkembang dalam daerah xerik atau kering,
Penyebab Suksesi
Iklim : fluktuasi keadaan iklim kadang-kadang membawa akibat rusaknya vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya.
Topografi : terjadi karena adanya perubahan kondisi tanah, antara lain: Erosi: Erosi dapat terjadi karena angin, air dan hujan.
Biotik : Pemakan tumbuhan seperti serangga yang merupakan pengganggu di lahan pertanian demikian pula penyakit mengakibatkan kerusakan vegetasi.
Tahap – tahap suksesi
• Fase Permulaan
• Fase Awal atau Muda
• Fase Dewasa
• Fase Klimaks
"suksesi akan lebih baik lagi apabila dibantu oleh tangan-tangan manusia"
REFLEKSI DIRI
REFLEKSI DIRI
Kelompok 9
EKOSISTEM
· Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energy (woodbury,1954 dalam setiadi 1983).
Ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya, anatara lain:
a) Komponen abiotik
b) Komponen biotic
c) Produsen
d) Konsumen
e) Pengurai
Macam- Macam Piramida Ekologi
- Piramida energy
- Piramida biomassa
- Piramida Jumlah
Metode penentuan produktivitas primer
a) Metode penuaian
b) Metode penentuan oksigen
c) Metode pengukuran karbondioksida
d) Metode radioaktif
e) Metode penentuan klorofil
Produksi bagi ekosistem merupakan proses pemasukan dan penyimpanan energy dalam ekosistem. Pemasukan energy dalam ekosistem yang dimaksud adalah pemindahan energy cahaya menjadi energy kimia oleh produsen. Sedangkan penyimpanan energy yang dimaksudkan adalah penggunaan energy oleh konsumen dan mikroorganisme. Laju produksi makhluk hidup dalam ekosistem disebut sebagai produktivitas.
Kelompok 10
Ekosistem Darat
Ekosistem adalah komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme bersama lingkungan fisik dan kimia tempat hidup atau habitatnya. Oleh karena itu, dalam suatu ekosistem akan terdapat berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan dalam hubungan yang saling berikatan secara harmonis dalam menjalankan fungsi ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah komponen abiotik (udara, air, cahaya, pH, kelembapan, salinitas, tanah, dan mineral), dan komponen biotik (produser, consumer, dan pengurai).
Hutan Hujan Tropis
- 1. Zona 1 dinamakan hutan hujan bawah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0 - 1.000 m dari permukaan laut.
- 2. Zona 2 dinamakan hutan hujan tengah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 1.000 - 3.300 m dari permukaan laut.
- 3. Zona 3 dinamakan hutan hujan atas karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 3.300 - 4.100 m dari permukaan laut.
Hutan Musiman Tropis
Hutan Konifer Utara
Hutan Boreal
Hutan luruh temperate
Hutan taiga
Bioma – Bioma Hutan Subtropik selalu hijau Daun Lebar
§ Padang Rumput
§ Tundra
§ Padang Pasir
§ Zona Arid / Kering
§ Hutan savanna
§ Hutan Kayu Elfin
Kesimpulan
Ekosistem adalah komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme bersama lingkungan fisik dan kimia tempat hidup atau habitatnya. Ekosistem terdiri dari tiga tipe, yaitu ekosistem air, akosistem darat, dan ekosistem buatan. Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Ekosistem darat terdiri dari hutan hujan tropis, hutan musiman tropis, hutan boreal, hutan luruh temperate, hutan taiga, zona arid, tundra, padang rumput, padang pasir, hutan kayu elfin, dan hutan savanna.
“Jagalah ekosistem karena bila ekosistem rusak maka akan rusak pula dunia ini”
REFLEKSI
Kelompok 7
VEGETASI
ž Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
Konsep dasar komunitas
ü Formasi
ü asosiasi
ü ekotone
Tipe-tipe vegetasi
Ø Vegetasi Hutan Hujan Tropis
Ø Hutan Luruh Temperate
Ø Zone Arid Kering dan Padang Pasir
Ø Hutan Boreal
Ø Padang Rumput
Ø Tundra
Faktor yang menyebabkan vegetasi
v Iklim,
v Keadaan Tanah,
v Tinggi Rendah Permukaan Bumi
v Makhluk Hidup (Biotik)
Studi struktur dan klasifikasi komunitas tumbuhan (vegetasi) disebut juga fitososiologi analisis vegetasinya disebut analisis vegetasi yang dapat secara kualitatif dan kuantitatif.
: vegetasi dapat ditata sedemikian rupa sehingga mampu berfungsi sebagai pembentuk ruang, pengendalian suhu udara, memperbaiki kondisi tanah dan sebagainya:
Kelompok 8
Metode Analisis Vegetasi
ž Di definisikan sebagai mosaik komunitas tumbuhan dalam lansekap dan vegetasi alami diartikan sebagai vegetasi yang terdapat dalam lansekep yang belum dipengaruhi oleh manusia (kuchler, 1967).
ž Metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya
macam macam metode
•Metode Nondestruktif
Metode destruktif
•Metode nonfloristik
•Metode floristik
Teknik Pencuplikan
kuadrat
garis
titik
kuarter
ordinasi
Dalam kegiatan-kegiatan penelitian di bidang ekologi tumbuhan seperti halnya pada bidang-bidang ilmu lainnya yang bersangkut paut dengan sumber daya alam dikenal dua jenis/tipe pengukuran untuk mendapatkan informasi/data yang diinginkan. Kedua jenis
pengukuran tersebut adalah pengukuran yang bersifat merusak (destruktive measure) dan pengukuran yang tidak merusak (non destructive measure). Untuk keperluan penelitian agar hasil datanya dapat dianggap sah (valid) secara statistika, penggunaan kedua jenis pengukuran tersebut mutlak harus menggunakan satuan contoh (sampling unit), apabila bagi seorang peneliti yang mengambil objek hutan dengan cakupan areal yang luas.Dengan sampling seorang peneliti/surveyor dapat memperoleh informasi/data yang diinginkan lebih cepat dan lebih teliti dengan biaya dan tenaga lebih sedikit bila dibandingkan dengan inventarisasi penuh (metode sensus) pada anggota suatu populasi.
pengukuran tersebut adalah pengukuran yang bersifat merusak (destruktive measure) dan pengukuran yang tidak merusak (non destructive measure). Untuk keperluan penelitian agar hasil datanya dapat dianggap sah (valid) secara statistika, penggunaan kedua jenis pengukuran tersebut mutlak harus menggunakan satuan contoh (sampling unit), apabila bagi seorang peneliti yang mengambil objek hutan dengan cakupan areal yang luas.Dengan sampling seorang peneliti/surveyor dapat memperoleh informasi/data yang diinginkan lebih cepat dan lebih teliti dengan biaya dan tenaga lebih sedikit bila dibandingkan dengan inventarisasi penuh (metode sensus) pada anggota suatu populasi.
Tetapi pengukuran yang bersifat merusak itu tidak boleh dilakukan karena merusak lingkungannya.
Langganan:
Postingan (Atom)