Senin, 12 Maret 2012

Ekologi Hewan

“PSIKOLOGI HEWAN”

“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya.
Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar ialah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan[1].
Berikut ini adalah pengertian dan definisi psikologi:

# ALLPORT, 1985:3)
Psikologi adalah satu upaya untuk memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan perilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain secara aktual, dibayangkan, atau hadir secara tidak langsung

# KAMUS DEWAN
Psikologi merupakan kajian mengenai proses mental dan pemikiran, terutamanya berhubungan dengan perlakuan manusia dan hewan, pola pemikiran dan perlakuan seseorang atau sesuatu kumpulan tertentu dan kebijaksanaan memahami manusia.

# ANONIM
Psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta cara perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal

# THE AMERICAN HERITAGE DICTIONARY (1982)
psikologi didefinisikan sebagai karakteristik emosional dan perilaku individu, kelompok, atau aktivitas-aktivitas

# ISHAK MAD SHAH
Psikologi adalah suatu ilmu yang mengkaji tingkah laku dan proses mental secara saintifik dan bersistematik. Psikologi ini bertujuan untuk mengurai, menjelaskan, meramal, dan mengawasi tingkah laku dan proses mental kearah peningkatan kualitas kehidupan.

Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan.
Menurut Emmanuel Kant (1724-8104) ruang lingkup psikologi terbagi menjadi tiga; Kognisi; Pemahaman pemikiran.
Emosi; Gejala jiwa yang menonjol yang menimbulkan gejolak jiwa.
Konasi; Ketindak atau kemauan
Sebenarnya yang membedakan antara hewan dan manusia secara psikologis terletak pada perbedaan kognisi antara keduanya.
Seperti yang telah diketahui,kognisi merupakan konsep pembentukan informasi menjadi suatu pengertian yang dipahami. Ada perbedaan yang mendasar antara hewan dan manusia terutama dalam bagaimana informasi telah diproses dan dibentuk menjadi sebuah pengertian. Seorang ilmuwan Universitas Havard telah menemukan suatu hipotesa,bahwa terdapat empat perbedaan nyata antara kognisi pada manusia dengan kognisi yang terjadi pada hewan.
Hipotesa ini telah dihasilkan oleh Marc Hauser,seorang professor psikologi, yang juga seorang antropobiologis. Hipotesa itu sendiri telah ia paparkan dalam pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science baru-baru ini. Menurut beliau factor yang menjadikan manusia istimewa terdiri dari empat mekanisme pemikiran evolusioner, sehingga manusia mampu mengakses berbagai informasi dan sekaligus menjadikan manusia mampu menemukan solusi yang kreatif berdasarkan akses informasi yang ia peroleh. Sementara kognisi yang terjadi pada hewan terbagi menjadi banyak ruangan yang terpisah sehingga blocking selalu terjadi belum sampai pada tingkatan kedua pemahamannya.
Baru-baru ini, para ilmuwan telah menemukan beberapa binatang berpikir dengan cara-cara yang dulunya dianggap unik untuk manusia: Sebagai contoh, beberapa hewan memiliki memori episodik, atau non-linguistik kemampuan matematika, atau kapasitas untuk menavigasi menggunakan Landmark. Namun, meskipun demikian kemampuan kognisi antara manusia dan hewan sungguh jauh perbedaannya. Keempat komponen yang membedakan tersebut menurut Hauser adalah: 1).kemampuan untuk menggabungkan dan menyambung kembali berbagai jenis informasi dan pengetahuan dalam rangka memperoleh pemahaman baru, 2.) kemampuan untuk menerapkan “aturan” atau solusi untuk satu masalah yang berbeda dan situasi baru, 3). kemampuan untuk menciptakan dan mudah memahami representasi simbolis komputasi dan input sensorik, dan 4.) Kemampuan untuk melepaskan cara berpikir dari input sensorik dan persepsi.
Menurut Hauser, hewan memiliki “laser beam Intelligence”, sehingga solusi yang spesifik digunakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu saja. Tetapi solusi tersebut tidak dapat diterapkan pada situasi baru atau untuk memecahkan berbagai jenis masalah. Sebaliknya, manusia memiliki “floodlight cognition”, sehingga memungkinkan manusia untuk menggunakan proses berpikir dan menemukan cara-cara baru untuk menerapkan solusi dari satu masalah ke situasi lain. Melihat seorang anak kecil atau seekor anjing sedang bermain bukan pemandangan yang asing. Tapi bagaimana dengan kura-kura atau bahkan tawon?
Ternyata, mereka pun senang bermain.
Bahkan, menurut Gordon Burghardt, seorang profesor psikologi di Universitas Tennessee, Knoxville, banyak hewan – bukan hanya anjing, kucing, dan monyet – memerlukan sedikit waktu untuk bermain.
“Saya mempelajari perilaku reptil bayi dan remaja selama bertahun-tahun dan tidak pernah melihat apa pun yang saya pikir sebagai bermain. Lalu suatu hari tanpa sengaja saya melihat Pigface, kura-kura bercangkang lembut Nil, memukul-mukul bola basket di Kebun Binatang National, Washington, DC. Saya menyadari reptil juga senang bermain,” kata Burghardt.
Pada artikel yang berjudul “Resess,” Burghardt menyoroti lima kriteria bermain. Burghardt menjadi salah satu peneliti pertama yang mendefinisikan “bermain” pada manusia dan juga pada spesies yang tidak diduga sebelumnya mampu bermain, seperti ikan, reptil dan invertebrata. Topik yang diangkat dalam artikel Burghardt muncul dalam buku, “The Genesis of Animal Play — Testing the Limits.”
Burghardt meringkas lima kriteria dalam satu kalimat: “Bermain adalah perilaku berulang yang tidak sepenuhnya fungsional dalam konteks atau dalam usia, yang mana hal itu dikerjakan dan dimulai secara sukarela ketika hewan atau orang berada dalam keadaan santai atau stres-rendah.”
Menurut Burghardt, dengan lebih akurat mengkarakterisasi bermain dan mengamati seluruh kerajaan hewan, maka manusia lebih bisa memahami diri mereka sendiri.
“Pada hewan, kita dapat mengevaluasi lebih cermat peran bermain dalam pembelajaran keterampilan, menjaga kebugaran fisik dan mental, meningkatkan hubungan sosial dan seterusnya daripada yang kita bisa dalam masyarakat,” kata Burghardt. “Kami kemudian dapat mengembangkan ide ini dan menerapkannya kepada manusia untuk melihat apakah dinamikanya juga sama pada pekerjaan. Sebagai contoh, peran bermain dalam mengurangi efek dari gangguan perhatian defisit hiperaktif pada anak-anak yang sedang dikaji berdasarkan penelitian pada tikus.”
Bermain telah membantu terapi bagi anak-anak yang mengalami gangguan. Selain itu, studi-studi sedang berlangsung pada peran aktif manfaat dan secara intelektual merangsang kesenangan bagi para pensiunan. Demikian pula, pekerjaan yang menyerupai bermain sangat didambakan oleh manusia.
“Anak-anak dan orang dewasa sering ingin melakukan aktivitas menyenangkan diri dan akan bekerja keras untuk memiliki kesempatan melakukannya. Bagi orang-orang yang paling beruntung, pekerjaan mereka adalah bermain itu sendiri jika memenuhi lima kriteria,” kata Burghardt.
Penelitian Burghardt mengilustrasikan bagaimana bermain telah tertanam dalam spesies, termasuk di dalam otak. Bermain, sebanyak psikologi hewan termasuk emosi, motivasi, persepsi dan kecerdasan, merupakan bagian dari sejarah evolusi mereka dan bukan hanya perilaku acak yang tak berarti, katanya.

Untuk memenuhi Tugas Ekologi Hewan
www.umm.ac.id

Sabtu, 07 Januari 2012

REFLEKSI DIRI


Kelompok 11
EKOSISTEM AQUATIK

Hutan Pantai
            Hutan pantai ialah Hutan yang menyebar di sepanjang pantai yang tidak tergenang oleh pasang surut air laut dengan luas + 3,3 juta hektar.
Ciri Umum Hutan Pantai
      Tidak terpengaruh iklim
      Tanah kering (tanah pasir, berbatu karang, lempung)
      Tanah rendah pantai
      Pohon kadang-kadang ditumbuhi epyphit; dan
      Dapat dijumpai terutama di pantai selatan P. Jawa, pantai barat daya Sumatera dan pantai Sulawesi.
 Rawa
            Rawa adalah lahan genangan airsecara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis.

Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar memiliki ciri ciri antara lain
      variasi suhu tidak menyolok
       penetrasi cahaya kurang dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar misalnya
       protozoa
      Spans
       cacing, dll
Ekosistem Tawar di Bagi 2 Golongan
1.      Ekostem air lentik
2.      Ekostem air Lotik  
Ekosistem Air Laut
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
      Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl`(55%), namun kadar garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang rendah (di laut beriklim dingin).
      Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Ø  Pantai Karang
Ø  Pantai Berpasir
Ø  Pantai Berlumpur
Ø  Eustuaria
Ø  Terumbu Karang
Ekosistem Laut Pelagis
            Laut merupakan dunia yang misterius hingga abad ke-18 Masehi. Menurut berbagai mitos dan cerita rakyat yang terkait dengan laut, laut adalah penguasa peradaban lama. Bangsa Roma meyakini bahwa lidah ombak merupakan kuda-kuda putih yang menarik kereta dewa Napiton.
Ekosistem Laut Dalam
            Laut dalam merupakan daerah yang tidak pernah diungkapkan dan dijelajahi. Orang banyak mengeksplorasi ke luar angkasa dari pada ke bawah laut.

“mari kita jaga lingkungan sekitar (AIR) jangan sampai tercemar karena air adalah ibarat nafas untuk dunia ini dan sebagai sumber kehidupan untuk makhluk hidup sekitar”


Kelompok 12
SUKSESI
  Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula.
  Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan dua macam suksesi :
a. Suksesi Primer

            Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru.
b. Suksesi Sekunder
 
            Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya.
Komponen dalam proses suksesi
         Terbukanya lahan, bersih dari vegetasi
         Tersebarnya biji
         Proses perkecambahan, pertumbuhan dan reproduksi
         Adanya pergantian spesies
         Perubahan habitat karena aktivitas spesies                                     
         Komunitas stabil
Tipe suksesi
  Hidrosere merupakan tipe suksesi yang berkembang di daerah (habitat) perairan.
  Halosere merupakan suksesi yang dimulai pada tanah bergaram atau air asin.
  Xerosere merupakan suksesi vegetasi yang berkembang dalam daerah xerik atau kering,
Penyebab Suksesi
  Iklim : fluktuasi keadaan iklim kadang-kadang membawa akibat rusaknya vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya.
  Topografi : terjadi karena adanya perubahan kondisi tanah, antara lain: Erosi:  Erosi dapat terjadi karena angin, air dan hujan.
  Biotik : Pemakan tumbuhan seperti serangga yang merupakan pengganggu di lahan pertanian demikian pula penyakit mengakibatkan kerusakan vegetasi.
Tahap – tahap suksesi
         Fase Permulaan
         Fase Awal atau Muda 
         Fase Dewasa
         Fase Klimaks 

"suksesi akan lebih baik lagi apabila dibantu oleh tangan-tangan manusia"


REFLEKSI DIRI


REFLEKSI DIRI
Kelompok 9
EKOSISTEM

·         Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energy (woodbury,1954 dalam setiadi 1983).
Ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya, anatara lain:
a)      Komponen abiotik
b)      Komponen biotic
c)      Produsen
d)     Konsumen
e)      Pengurai 

Macam- Macam Piramida Ekologi

  •   Piramida energy
  • Piramida biomassa
  •  Piramida Jumlah
Metode penentuan produktivitas primer
a)      Metode penuaian
b)      Metode penentuan oksigen
c)      Metode pengukuran karbondioksida
d)     Metode radioaktif
e)      Metode penentuan klorofil

            Produksi bagi ekosistem merupakan proses pemasukan dan penyimpanan energy dalam ekosistem. Pemasukan energy dalam ekosistem yang dimaksud adalah pemindahan energy cahaya menjadi energy kimia oleh produsen. Sedangkan penyimpanan energy yang dimaksudkan adalah penggunaan energy oleh konsumen dan mikroorganisme. Laju produksi makhluk hidup dalam ekosistem disebut sebagai produktivitas.
Kelompok 10
Ekosistem Darat

                Ekosistem adalah komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme bersama lingkungan fisik dan kimia tempat hidup atau habitatnya. Oleh karena itu, dalam suatu ekosistem akan terdapat berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan dalam hubungan yang saling berikatan secara harmonis dalam menjalankan fungsi ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah komponen abiotik (udara, air, cahaya, pH, kelembapan, salinitas, tanah, dan mineral), dan komponen biotik (produser, consumer, dan pengurai).
ž  Hutan Hujan Tropis
  • 1. Zona 1 dinamakan hutan hujan bawah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0 - 1.000 m dari permukaan laut.
  • 2. Zona 2 dinamakan hutan hujan tengah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 1.000 - 3.300 m dari permukaan laut.
  • 3. Zona 3 dinamakan hutan hujan atas karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 3.300 - 4.100 m dari permukaan laut.
ž  Hutan Musiman Tropis

ž  Hutan Konifer Utara
ž  Hutan Boreal
ž  Hutan luruh temperate
ž  Hutan taiga
Bioma – Bioma Hutan Subtropik selalu hijau Daun Lebar
§  Padang Rumput

§  Tundra

§  Padang Pasir
§  Zona Arid / Kering
§  Hutan savanna
§  Hutan Kayu Elfin

Kesimpulan
  Ekosistem adalah komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme bersama lingkungan fisik dan kimia tempat hidup atau habitatnya. Ekosistem terdiri dari tiga tipe, yaitu ekosistem air, akosistem darat, dan ekosistem buatan.  Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Ekosistem darat terdiri dari hutan hujan tropis, hutan musiman tropis, hutan boreal, hutan luruh temperate, hutan taiga, zona arid, tundra, padang rumput, padang pasir, hutan kayu elfin, dan hutan savanna.
  “Jagalah ekosistem karena bila ekosistem rusak maka akan rusak pula dunia ini”



REFLEKSI


Kelompok 7
VEGETASI
ž  Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
Konsep dasar komunitas
ü  Formasi
ü  asosiasi
ü  ekotone
Tipe-tipe vegetasi
Ø  Vegetasi Hutan Hujan Tropis
Ø  Hutan Luruh Temperate
Ø  Zone Arid Kering dan Padang Pasir
Ø  Hutan Boreal
Ø  Padang Rumput
Ø  Tundra

Faktor yang menyebabkan vegetasi
v  Iklim,
v  Keadaan Tanah,
v  Tinggi Rendah Permukaan Bumi
v  Makhluk Hidup (Biotik)
Studi struktur dan klasifikasi komunitas tumbuhan (vegetasi) disebut juga fitososiologi analisis vegetasinya disebut analisis vegetasi yang dapat secara kualitatif dan kuantitatif.
: vegetasi dapat ditata sedemikian rupa sehingga mampu berfungsi sebagai pembentuk ruang, pengendalian suhu udara, memperbaiki kondisi tanah dan sebagainya:



Kelompok 8
Metode Analisis Vegetasi
ž  Di definisikan sebagai mosaik komunitas tumbuhan dalam lansekap dan vegetasi alami diartikan sebagai vegetasi yang terdapat dalam lansekep yang belum dipengaruhi oleh manusia (kuchler, 1967).
ž  Metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya
macam macam metode

Metode Nondestruktif
Metode destruktif 
Metode nonfloristik 
Metode floristik
Teknik Pencuplikan 
kuadrat
garis
titik
kuarter
ordinasi 

Dalam kegiatan-kegiatan penelitian di bidang ekologi tumbuhan seperti halnya pada bidang-bidang ilmu lainnya yang bersangkut paut dengan sumber daya alam dikenal dua jenis/tipe pengukuran untuk mendapatkan informasi/data yang diinginkan. Kedua jenis
pengukuran tersebut adalah pengukuran yang bersifat merusak (destruktive measure) dan pengukuran yang tidak merusak (non destructive measure). Untuk keperluan penelitian agar hasil datanya dapat dianggap sah (valid) secara statistika, penggunaan kedua jenis pengukuran tersebut mutlak harus menggunakan satuan contoh (sampling unit), apabila bagi seorang peneliti yang mengambil objek hutan dengan cakupan areal yang luas.Dengan sampling seorang peneliti/surveyor dapat memperoleh informasi/data yang diinginkan lebih cepat dan lebih teliti dengan biaya dan tenaga lebih sedikit bila dibandingkan dengan inventarisasi penuh (metode sensus) pada anggota suatu populasi.
Tetapi pengukuran yang bersifat merusak itu tidak boleh dilakukan karena merusak lingkungannya.